Mesin Frais Horizontal Adalah

Cara Kerja Mesin Milling (Frais)

Prinsip umum pada machining center CNC atau mesin milling ialah bagian yang akan dikerjakan nantinya dicekam di meja mesin. Di mana bagian tersebut bisa dicekam di atas meja secara langsung atau dilakukan penahanan di tempat oleh fixture atau ragum.

Spindle atau poros termasuk alat pemotong selanjutnya diposisikan dalam keadaan horizontal atau vertikal. Melalui konfigurasi tersebut; biasanya alatnya bisa mencapai berbagai macam posisi dari X-Y-Z dalam benda kerja serta memulai tindakan pembentukan dan pemotongan.

Ketika melakukannya, bagian-bagian atau benda kerja bisa diposisikan, dipindahkan; dipasang pada meja kerja dari arah linear menuju arah poros menggunakan alat pemotong. Sehingga memungkinkan material dapat dipotong atau disingkirkan sesuai bentuk yang Kamu inginkan pada bagian mesin.

Kelebihan dan Kekurangan Mesin Milling

Kelebihan atau keunggulan dari mesin frais / milling machine adalah:

Sedangkan kekurangan dari mesin frais / milling machine adalah:

Distributor Mesin Milling di Indonesia

PT LFC Teknologi Indonesia adalah distributor resmi produk mesin frais (milling machine) merek Pao Fong dan Rong Fu di Indonesia.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang proses milling dan bagaimana mesin milling tersebut dapat digunakan untuk mendukung bisnis Anda, silahkan hubungi kami melalui halaman kontak.

Kunjungi juga halaman facebook, instagram, youtube dan linkedin kami untuk mendapatkan update terbaru seputar peralatan industri lainnya.

Mengenal Mesin Milling (Frais)

Mesin milling (Frais) CNC merupakan alat pemotong yang biasanya dioperasikan menggunakan mesin yang telah diprogram oleh sistem CNC (Computer Numerical Control); untuk memotong atau menyingkirkan material pada benda kerja dengan akurat.

Adapun hasil akhir proses pemesinan itu sendiri ialah produk atau part yang dibuat memakai software CAD (Computer Aided Design). Biasanya mesin ini dilengkapi oleh spindle atau poros utama serta 3 sumbu linear yang memindahkan atau memposisikan bagian tertentu yang dikerjakan.

Pada umumnya mesin milling biasanya memakai proses pemotongan bahan yang dinamakan milling atau pemesinan. Adapun proses milling (Frais) akan melibatkan pemosisian pada sepotong material pra bentuk ke dalam perlengkapan yang nantinya dipasang ke dalam platform pada mesin milling.

Selain itu, mesin milling juga seringkali dipakai untuk part-part mesin yang bersifat tidak simetris dilihat berdasarkan sudut pandang aksial. Part-part tersebut mempunyai kontur atau lengkungan permukaan unik; sehingga kemungkinan membutuhkan kombinasi penguliran dan pengeboran, slot, alur, ceruk, kantung, serta lubang dalam pengerjaannya.

Selain itu, mereka juga bisa membentuk bagian pada perkakas dalam proses manufaktur yang lainnya; seperti untuk pembuatan cetakan dengan relief 3D.

Prinsip Kerja Mesin Milling

Prinsip kerja mesin milling adalah menggunakan milling cutter sebagai alat pemotong lapisan pada material. Milling Cutter ialah sejenis alat pemotong rotary yang memiliki banyak sudut pemotongan, milling (penggilingan) dan drilling (pengeboran) memiliki kesamaan dalam mekanik.

Perbedaannya pisau milling berputar pada porosnya dan maju kearah material dan kembali pada posisi semula, ketika pisau mundur kembali ke posisi semula ini berfungsi untuk menyisir sisa potongan agar rapi dan presisi.

Proses milling dengan hasil memuaskan akan tercapai jika perputaran pisau dan laju maju mundur pisau ke ujung material dipelankan maka hasil potongan akan lebih bagus.

Pada proses milling terdapat tiga golongan utama yaitu :

Proses pemotongan terjadi pada sudut material setelah milling cutter, ini berguna untuk memotong lapisan yang rata pada material atau media kerja dan memotong rongga yang datar dan dalam.

Dokumentasi hasil pengukuran

Order number : ...................

Object name : ...................

Drawing number : ...................

Part number : ...................

Amount : ...................

Parameter-Parameter Mesin Frais

Parameter Perhitungan Mesin Frais

Metode Pada Proses Milling

Terdapat 2 jenis metode milling berdasarkan arah pemotongan (cutting direction), yaitu:

1. Frais Naik (Up Milling)

Metode frais naik disebut juga dengan frais konvensional (conventional milling). Pada metode frais naik, logam disayat dalam bentuk serpihan kecil oleh pemotong yang berputar melawan arah pergerakan benda kerja.

Pada jenis ini, ketebalan chip minimum pada awal pemotongan dan maksimum pada akhir pemotongan, sehingga gaya potong menjadi bervariasi di setiap pergerakan gigi pemotong frais.

Kekurangan dari up milling adalah gaya potong dan hasil akhir permukaan yang cenderung buruk. Namun, karena prosesnya yang lebih aman, metode ini umum digunakan.

2. Frais Turun (Down Milling)

Metode frais turun disebut juga dengan climb milling. Pada metode frais turun, logam disayat dengan pemotong yang berputar ke arah yang sama dengan umpan benda kerja.

Ketebalan chip maksimum pada awal pemotongan dan minimum pada akhir, gesekan yang terlibat lebih sedikit sehingga lebih sedikit panas yang dihasilkan antara permukaan pemotong dan benda kerja.

Keuntungan lainnya adalah metode ini memakai daya yang lebih rendah karena tidak perlu mendorong meja ke pemotong.

Mesin Frais Tipe Planer

Mesin frais planer adalah jenis mesin yang digunakan dalam jenis operasi yang berat. Spindel mesin dapat diatur dalam arah vertikal ataupun horizontal. Pada mesin frais planer, gerakkan meja berfungsi untuk memberi kecepatan dalam proses penyayatan.

Jenis-Jenis Milling Machine

Milling machine memiliki berbagai varian jenis atau tipe. Sebelum memilih mesin milling, Anda harus menentukan jumlah sumbu yang Anda butuhkan terlebih dahulu. Sebagian besar mesin milling memiliki 3 sumbu, sumbu vertikal atau disebut juga sumbu Z, sumbu memanjang atau disebut juga sumbu X, dan sumbu melintang atau disebut juga sumbu Y.

Menurut desain umumnya, mesin frais terbagi menjadi klasifikasi berikut ini:

Prinsip Kerja Mesin Milling

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada poros mesin milling.

Poros mesin milling atau mesin frais adalah bagian dari sistem utama yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.

Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

Tujuan mesin frais adalah Menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk-bentuk lain yang spesifik seperti profil, radius, silindris, dan lain – lain dengan ukuran dan kualitas tertentu.