Negara Mana Yang Menang Piala Dunia 2018

Diperbarui: 19 Desember 2022, 07:16 WIB Diterbitkan: 19 Desember 2022, 07:16 WIB

Tapi bagaimanapun juga timnas Belgia, dengan nilai skuad mencapai 678,6 juta poundsterling (Rp12,6 Triliun) harus diperhitungkan sebagai tim favorit juara Piala Dunia 2018. Terlebih, apabila Martinez dapat membuat Belgia tampil solid sebagai sebuah tim.

5. Inggris – £786,6 juta (Rp14,7 Triliun) Inggris datang ke Piala Dunia 2018 dengan pelajaran penting dari gelaran 4 tahun sebelumnya. Pada edisi 2014, Inggris memang harus tersingkir lebih dini di fase grup setelah dicukur Italia dan Uruguay di dua pertandingan awal. Pada Piala Eropa 2016 pun, Inggris harus pulang di babak 16 besar, dikalahkan oleh sang kuda hitam Islandia. Menyambut turnamen yang akan datang, Inggris seharusnya sudah lebih matang, dan mampu bersuara lebih nyaring. Terlebih,Inggris mempunyai bekal skuad yang mumpuni, dengan nilai skuad mencapai 786,6 juta poundsterling (Rp14,7 triliun). Dua pemain termahal skuad Inggris diisi oleh pasangan dari Tottenham Hotspur, yakni Harry Kane dan Dele Alli. Sebagai informasi, nilai pasar Kane mencapai £135 juta (Rp2,5 Triliun), sementara Alli dibanderol £90 juta (Rp1,68 triliun). Duet pemain itu pula yang diprediksikan akan memimpin Negeri Ratu Elizabeth untuk melangkah jauh di piala dunia kali ini. Apalagi, Kane baru saja memperpanjang kontraknya dengan Tottenham, tentunya dia akan lebih fokus dan menikmati turnamen bergengsi ini. Menarik untuk disimak, akan seganas apa The Three Lions di Russia. 4. Jerman – £794,7 juta (Rp14,86 Triliun) Predikat juara bertahan diusung Jerman ke Piala Dunia 2018 ini. Berbekal pemain top yang merata di semua lini, tentunya Der Panzer kembali menjadi unggulan untuk menggondol piala dunia secara back-to-back. Nilai skuad Jerman mencapai 794,7 juta poundsterling (Rp14,86 triliun), dengan pemain termahalnya adalah punggawa Real Madrid, Toni Kroos. Menurut transfermarkt.co.uk, Kroos mempunyai nilai pasar sebesar £72 juta (Rp1,35 triliun). Tipis di belakang Kroos ada nama-nama Marc-Andre ter Stegen, Mats Hummels, Thomas Muller, dan Timo Werner, dengan nilai pasar yang sama sebesar £54 juta (Rp1,01 triliun). Namun, status juara bertahan pun dapat menjadi beban bagi Die Mannschaft. Pasalnya, setidaknya dalam 4 gelaran terakhir, negara yang menyandang titel juara bertahan selalu tampil loyo. Prancis terhenti di fase grup pada Piala Dunia 2002, Brazil harus tumbang di perempat final pada Piala Dunia 2006, Italia dipaksa menanggung malu menjadi juru kunci grup F di Piala Dunia 2010, dan Spanyol yang harus pulang dini di Piala Dunia 2014 setelah dicukur Belanda 1-5. Apalagi, Jerman hanya 1 kali menang dari 6 pertandingan terakhirnya. Itupun hanya melawan wakil Asia, Arab Saudi, dengan skor tipis 2-1, pada hari Sabtu (9/6/2018) dini hari WIB. Hal ini tentu menjadi peringatan keras bagi sang pelatih Joachim Loew, yang sebenarnya sudah menyadari bahwa dibutuhkan perbaikan dari skuad timnas Jerman. "Saya tidak akan sampai sulit tidur karena hal ini. Jangan khawatir. Tapi kalau kami bermain seperti itu di Rusia, kami sudah pasti akan kesulitan. Ada banyak hal yang harus diperbaiki, tapi kami tidak akan panik karena ini. Kami akan tetap tenang," tegas Loew pasca Jerman ditekuk Austria 1-2, pada laga uji coba hari Minggu (3/6/2018), seperti dikutip dari detik.com. Tapi, bagaimanapun juga Jerman adalah Jerman, sang juara piala dunia sebanyak 4 kali. Meremehkan Jerman sama saja dengan menggali lubang kubur sendiri. Masih ingat saat Jerman menjuarai Piala Konfederasi 2017, padahal hanya mengandalkan skuad “lapis kedua”mereka? 3. Brasil – £882,9 juta (Rp16,5 Triliun) Timnas Brasil membawa optimisme yang tinggi bersama sang pelatih baru Tite. Canarinho mulai ditangani Tite sejak Juni 2016 lalu, setelah Dunga dipecat karena penampilan buruk tim di Copa America Centenario. Mulai saat itu, Brasil jadi tim yang sulit dikalahkan. Total 17 pertandingan telah dilalui baik di ajang kompetitif maupun uji coba. Hasilnya Brasil memetik 13 kemenangan, tiga kali berimbang, dan cuma sekali kalah. Satu-satunya kekalahan itu ditelan saat menghadapi Argentina di laga uji coba. Dalam 17 pertandingan tersebut, Tim Samba produktif dengan 38 gol dan hanya kemasukan lima kali. Lewat laju mantap itu pula Brasil menjadi tim pertama yang lolos ke Piala Dunia 2018, di luar tuan rumah Rusia. Brasil duduk di posisi no.1 di babak kualifikasi Zona Conmebol (Amerika Selatan), dengan jarak poin yang cukup jauh (10 poin) dengan peringkat no.2 Uruguay. Secara struktur tim, skuad Brazil memang cenderung istimewa, dengan total nilai pasar mencapai 882,9 juta poundsterling (Rp 16,5 triliun). Ada deretan permain termahal dunia di sana, dari mulai Neymar Jr. (£162 juta), Philippe Coutinho (£90 juta), Gabriel Jesus (£72 juta), dan Roberto Firmino (£72 juta). Pelatih ternama Jose Mourinho bahkan menilai bahwa tim Brasil yang akan berlaga di Rusia nanti tak cuma akan mengandalkan talenta besar. Mereka didukung dengan fisik dan taktik yang oke. "Saya sangat menyukai struktur dasar timnas Brasil, taktiknya dan mentalitasnya. Ada perpaduan antara talenta alami Brasil dengan pendekatan serius fisik, taktik," kata The Special One di ESPN, seperti dikutip dari detik.com.  Nampaknya, dengan ulasan di atas, kans Brasil untuk menjadi juara, dan mengakhiri penantian panjang, saat ini memang terbuka lebar. Sejak 2002, Brasil memang sudah selalu gagal di tiga edisi berikutnya termasuk di rumah sendiri pada 2014 lalu. Jadi, sekarangkah saatnya, Brasil?   2. Spanyol – £930,6 juta (Rp17,4 Triliun) Spanyol kembali mengobarkan benderanya di Piala Dunia 2018, setelah tampil tidak meyakinkan di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016. Dengan pelatih baru, Julen Lopetegui, Spanyol sukses melewati fase kualifikasi, dengan 10 pertandingan tanpa pernah menelan kekalahan. Di babak kualifikasi, Spanyol sukses menghimpun 28 poin, mencetak 36 gol, dan hanya kebobolan 3 kali. Tim yang telah 14 kali tampil di arena Piala Dunia, juga sukses mengandaskan Italia 3-0 di Santiago Bernabeu, yang sekaligus memperkokoh posisi di pucuk klasemen grup kualifikasi menuju Rusia. Solidnya skuad Spanyol nampaknya disebabkan oleh susunan pemain yang tidak banyak berubah sejak 4 tahun silam. Sebut saja David De Gea, Sergio Ramos, Gerard Pique, Andres Iniesta, David Silva, dan Diego Costa. Termasuk pemain termahal di skuad timnas Spanyol, yakni Sergio Busquets yang membela panji kebesaran FC Barcelona, dengan nilai pasar £72 juta (Rp 1,35 triliun). Menariknya, Lopetegui menyuntikkan semangat dan kreativitas baru ke dalam skuad yang sudah berpengalaman ini, dan menciptakan kombinasi yang malah membuat skuad Spanyol semakin mengerikan. Misalnya, adanya nama-nama baru seperti Isco, Marco Asensio, Saul Niguez, Nacho, dan Alvaro Odriozola, yang siap menambah tajam daya gempur La Furia Roja. Partai awal Spanyol melawan Portugal, sang juara Eropa 2016, akan sangat ditunggu. Jika Spanyol mampu meredam Portugal, ditambah mengandaskan Iran dan Maroko dengan meyakinkan, nampaknya Negeri Matador perlu dicatat sebagai calon kuat untuk merengkuh Piala Dunia 2018, seperti apa yang mereka lakukan 8 tahun silam di Afrika Selatan. Bahkan, Lionel Messi sempat menyatakan enggan bertemu dengan Spanyol di fase grup. "Saya tidak ingin bertemu Spanyol di fase grup. Saya memilih untuk menghindari mereka karena melihat timnya saat ini, melihat para pemain yang dipunya. Mereka akan jadi lawan yang sangat sulit," ucap Messi. 1. Prancis – £972,45 juta (Rp18,2 Triliun) Gelar skuad termahal di Piala Dunia 2018 ternyata jatuh ke tangan Prancis. Bermodalkan para pemain bintang dan talenta muda yang berbakat, Prancis memang menjadi salah satu unggulan juara di Piala Dunia 2018. Lihat saja nilai skuad Prancis yang mencapai 972,45 juta poundsterling (Rp18,2 triliun), atau sekitar 2 kali lipat dari nilai pasar tim sekelas Portugal. Pemain termahal di Prancis adalah Kylian Mbappe dengan nilai pasar mencapai £108 juta (Rp2,02 triliun), disusul oleh sejumlah pemain berkelas lainnya macam Antoine Griezmann (£90 juta), Paul Pogba (£81 juta), Ousmane Dembele (£72 juta), dan Raphael Varane (£63 juta). Terlebih, kedalaman skuad Prancis saat ini terbilang menakutkan. Bahkan, saking dalamnya, nama besar seperti Karim Benzema dan Alexandre Lacazette masih belum bisa menembus skuad yang diarsiteki Didier Deschamps itu. Meski demikian, Prancis tidak boleh lengah. Pasalnya, dalam beberapa kali uji coba melawan tim yang di atas kertas ada di bawah mereka, Prancis belum menunjukkan permainan terbaiknya. Terakhir, mereka ditahan imbang 1-1 oleh Amerika Serikat yang gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Soliditas tim pun menjadi pertanyaan. Kapten tim Hugo Lloris bahkan mengaku masih membutuhkan waktu untuk bisa membangun kebersamaan, meskipun yakin Tim Ayam Jantan akan muncul dengan kemampuan terbaiknya saat hari-H. ”Masih ada ruang besar yang masih perlu diperbaiki karena apa yang membuat perbedaan di sepak bola level tinggi adalah bagaimana intensitas, hati, dan agresivitas yang harus diberikan oleh para pemain pada setiap pertandingan. Tapi saya percaya, kami akan siap pada waktunya,” tutur kiper Tottenham Hotspur tersebut.

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2018 memiliki periode ketika masyarakat di seluruh belahan dunia bersama-sama merayakan gelaran empat tahunan kompetisi sepak bola paling akbar di jagat raya, Piala Dunia 2018. Kompetisi ini akan berlangsung di Rusia selama Juni hingga Juli nanti. Baca: Piala Dunia 2018: Kisah Timnas Panama Mewujudkan Mimpi

Piala Dunia 2018 diikuti 32 negara dari seluruh dunia. Setiap negara mengirimkan putra daerah mereka yang terbaik dalam bidang sepak bola untuk mengharumkan nama bangsa mereka di kancah Internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan waktu pertandingan pertama kurang dari tiga pekan  lagi, masyarakat dunia semakin antusias untuk melihat pertarungan antarnegara di atas lapangan hijau.

Berikut lima negara yang menjadi favorit untuk meraih gelar juara dunia di kompetisi nanti:

1. JERMANSang juara bertahan masih menjadi favorit pertama dalam Piala Dunia 2018 nanti. Tim ini memiliki begitu banyak talenta, baik yang berusia muda maupun yang telah memiliki jam terbang tinggi.

Darah-darah muda seperti Leroy Sane, Joshua Kimmich, dan Timo Werner dalam beberapa periode belakangan sering mendapat perhatian dari para penggemar sepak bola karena keahlian mereka dalam mengolah si kulit bundar.

Semangat yang dibawa oleh para pemain muda ini, dikombinasikan dengan keahlian pemain yang telah banyak pengalaman seperti Thomas Muller, Marco Reus, Toni Kroos, Mesut Ozil, Mats Hummels, Jerome Boateng, dan Manuel Neuer menjadikan Die Mannschaft masih dianggap mampu untuk mempertahankan gelar juara dunia mereka.Pemain kunci: Thomas Muller.

2. BRASILSetelah sempat dipermalukan Jerman dengan skor sebanyak 7-1 di depan mata publik mereka sendiri pada laga semifinal Piala Dunia 2014 lalu, Brasil sekarang telah berbenah diri.

Banyak perubahan terjadi sejak kekalahan besar itu. Saat ini, banyak pemain-pemain muda yang bergabung dalam total 23 skuad Brazil untuk Piala Dunia 2018 nanti.

Juara dunia lima kali ini akan dipimpin oleh Neymar, penyerang kelas wahid yang tidak akan kesulitan untuk merepotkan barisan pertahanan tim lawan. Dalam aspek pertahanan, pemain dengan jam terbang tinggi seperti Thiago Silva, Marcelo, dan David Luiz siap menghalau aliran serangan lawan.

Kreativitas lini tengah akan ditenagai oleh nama-nama kondang seperti Phillippe Coutinho, Fred, Casemiro, hingga Douglas Costa.Pemain kunci: Neymar.

3. SPANYOLSetelah menikmati masa kejayaan di periode 2008 hingga 2012 dengan raihan dua piala Euro serta satu piala dunia, Spanyol dalam beberapa tahun belakangan seperti kehilangan kesaktiannya. La Furia Roja kalah dengan Brasil di Piala Konfederasi 2013, tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia 2014, dan disingkirkan Italia di babak 16 besar Euro 2016.

Namun bagaimanapun juga, Spanyol tetap dihuni oleh pemain-pemain dengan kualitas tingkat dunia. Nama-nama seperti Sergio Ramos, Gerard Pique, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Jordi Alba sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Ditambah lagi, kemunculan para pemain muda baru seperti Marco Asensio dan Lucas Vasquez bisa membawa perbedaan.Pemain kunci: Andres Iniesta

4. PRANCISLes Bleus banyak merombak diri dalam tiga tahun belakangan. Sebabnya adalah banyak munculnya pemain-pemain muda baru dengan karir yang cemerlang bersama klubnya masing-masing.

Hal ini tentu membawa kesulitan tersendiri bagi sang pelatih Didier Deschamps untuk memutuskan siapa yang akan dia bawa ke Rusia karena terlalu banyak pilihan bagus.

Prancis akan dipimpin Antoine Griezmann di lini depan bersama dengan bintang baru Kylian Mbappe. Kreativitas lini tengah bertumpu pada gelandang-gelandang kelas wahid seperti Paul Pogba, N'Golo Kante, dan Blaise Matuidi. Di lini pertahanan, Raphael Varane dan Samuel Umtiti merupakan mimpi buruk bagi penyerang-penyerang lawan.Pemain kunci: Antoine Griezmann

5. ARGENTINASeringkali, Argentina begitu mendominasi sebuah kompetisi namun hanya berakhir sebagai runner up. Itulah yang terjadi di Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016.

Namun Albiceleste tetap menjadi favorit karena tim ini dihuni oleh nama-nama elit seperti salah satunya adalah sang megabintang Lionel Messi.

Lini pertahanan diperkokoh dengan pemain-pemain seperti Nicolas Otamendi dan Javier Mascherano. Sedangkan lini tengah diperkaya oleh kecerdasan-kecerdasan pemain seperti Angel Di Maria dan Lucas Biglia.

Lini serang adalah bagian yang paling mengerikan dari skuad Argentina. Selain Messi, deretan bintang lainnya ada disana. Kemampuan pemain-pemain seperti Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, serta bintang baru Paulo Dybala jelas telah terbukti kualitasnya dalam liga-liga Eropa.Pemain kunci: Lionel Messi. Baca: Jadwal Uji Coba Piala Dunia 2018 Malam Ini: Ada Prancis, Portugal

Selain lima negara yang disebutkan di atas, negara yang berpotensi memberikan kejutan adalah Inggris, Belgia, serta Portugal. Namun negara-negara tersebut bukanlah favorit daripada kelima negara yang telah disebutkan karena kedalaman skuad serta sejarah di Piala Dunia.

SPORTSKEEDA | RYAN DWIKY ANGGRIAWAN

BANGKAPOS.COM - Piala Dunia 2018 sudah jadi sorotan publik dunia meski perhelatannya masih beberapa bulan lagi.

Apalagi setelah kualifikasi Piala Dunia 2018 untuk keempat zona sudah mulai dihelat.

Sudah banyak Timnas yang memastikan diri lolos ke putaran Piala Dunia tahun depan.

Sayangnya, ada juga Timnas yang harus kecewa karena tidak lolos ke putaran selanjutnya.

Nah, diantara berbagai Timnas yang ikut serta dalam Piala Dunia, pastinya ada juga tim yang sangat diidolakan oleh penggila bola.

Apa saja Timnas yang dimaksud?

Tribunstyle melansir dari belacherreport.com, inilah 7 negara paling idola untuk jadi jawara Piala Dunia 2018.

Kira-kira idolamu termasuk atau tidak, ya?

Untuk saat ini, Jerman mendapatkan urutan pertama sebagai tim yang paling diidolakan untuk menjadi jawara.

Die Mannschaft menjadi tim Eropa pertama dalam sejarah yang memenangkan turnamen di tanah Afrika Selatan pada tahun 2014.

Baca: Playboy Taklukkan 7 Wanita, 4 Korban Ditiduri Berkali-kali di Hotel, Villa Hingga Rumah Korban

Mereka berhasil mengalahkan Brasil dan Argentina pada saat itu.

Ditambah lagi, mereka memuncaki klasemen akhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2018 dengan poin bersih tanpa kekalahan.

Posisi kedua ada rival abadi Jerman nih.

Yap, tim tersebut adalah Brasil.

Brasil adalah tim kedua yang diprediksi bakal jadi juara Piala Dunia 2018.

Baca: Mengejutkan! Andik Tolak Perkuat Timnas Indonesia di Asian Games 2018

Bagaimana tidak, mereka berhasil mengalahkan Argentina dengan 3 gol tanpa balas saat laga tandang.

Ditambah lagi, mereka juga mengalahkan tim Ekuador yang terkenal sangat kuat dengan skor 3-0.

Pertandingan tersebut juga mereka lakoni di tandang.

Di tempat ketiga, ada Timnas Perancis.

Untuk ajang ini, Didier Deschamps dipaksa untuk menggantikan Paul Pogba karena cidera.

Baca: Soetjipto Soentoro, Satu-satunya Penyerang Timnas Indonesia Sekelas Penyerang Top Dunia

Sejak kalah di final Euro 2016, Les Bleus malah jadi semakin kuat.

Semakin banyak pemain berkualitas yang masuk ke dalam Timnas Perancis.

Italia adalah Timnas yang dipenuhi dengan pemain muda berpotensi.

The Azzuri adalah salah satu Timnas yang bermain cukup apik saat Euro 2016.

Walaupun sempat diragukan, akhirnya Tim Tanggo berhasil meraih kemenangan di pertandingan terakhir pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Baca: Kepala Pembunuh Berdarah Dingin Ini Sudah Diawetkan 176 Tahun

Messi berhasil membawa Argentika unggul dengan skor 3-1 atas Ekuador pada pertandingan tersebut.

Dengan hasil ini, Argentina dipastikan akan bermain di ajang Piala Dunia 2018 mendatang.

Tim Matador ini juga diidolakan untuk menjadi juara Piala Dunia 2018.

Ditambah lagi, sudah lebih dari enam tahun mereka tidak mendapatkan gelar internasional.

Rasa haus akan gelar itu akan mendorong Spanyol untuk bermain beringas di Rusia tahun depan.

Last but not least, ada sang juara Euro 2016, Portugal.

Yap, Christiano Ronaldo cs memang tidak diragukan lagi untuk menjadi sang jawara Piala Dunia 2018. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Artikel ini sebelumnya dimuat Tribun Style dengan judul Piala Dunia 2018 - Inilah Peringkat 7 Negara Paling Didamba Jadi Calon Jawara

Ikutilah hasil pertandingan piala dunia 2018, seluruh skor dan kedudukan dari piala dunia 2018 pada seluruh musim. Flashscore. co. id menyediakan seluruh hasil pertandingan,. Piala dunia 2018 sudah merampungkan seluruh pertandingan babak penyisihan grup. Baca berita dengan sedikit iklan,. 30 juni 2018, 21:00 wib.

Playoff kualifikasi pd antar benua; 12 (di 11 kota penyelenggara) juara bertahan: Babak gugur piala dunia fifa 2018 adalah tahap kedua sekaligus terakhir dari kompetisi setelah babak grup. Babak ini dimulai dengan babak 16 besar pada 30 juni hingga berakhir dengan.

Piala Dunia FIFA 2018 (bahasa Rusia: Чемпионат мира по футболу 2018) menjadi Piala Dunia FIFA yang ke-21, turnamen sepak bola internasional empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional senior pria asosiasi anggota FIFA. Turnamen ini diselenggarakan di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018,[2] setelah negara tersebut terpilih sebagai tuan rumah pada 2 Desember 2010. Edisi Piala Dunia ini menjadi yang pertama digelar di Eropa sejak edisi 2006 di Jerman. Seluruh stadion kecuali Stadion Sentral terletak di Eropa Rusia, bagian barat Pegunungan Ural, agar mengurangi waktu perjalanan karena negara yang luas.

Ini merupakan Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di Eropa Timur,[3] dan kesebelas kalinya di Eropa. Untuk pertama kalinya turnamen ini berlangsung di dua benua - Eropa dan Asia.[4] Semua stadion, kecuali satu, terletak di Rusia Eropa. Dengan perkiraan biaya lebih dari $ 14,2 miliar, ini merupakan Piala Dunia paling mahal yang pernah ada.[5] Ini juga merupakan Piala Dunia pertama yang menggunakan asisten wasit video (VAR).[6]

Putaran final melibatkan 32 tim nasional, terdiri dari 31 tim yang lolos melalui babak kualifikasi dan tim tuan rumah yang lolos secara otomatis. Dari 32 tim peserta, 20 tim membuat penampilan berturut-turut sejak edisi terakhir pada 2014 termasuk juara bertahan Jerman, sementara Islandia dan Panama keduanya tampil perdana di Piala Dunia FIFA. Sebanyak 64 pertandingan dimainkan di 12 stadion yang tersebar di 11 kota. Pertandingan final berlangsung pada 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskwa.[7][8][9]

Juara bertahan, Jerman, tersingkir di babak penyisihan grup, pertama kalinya sejak 1938 di mana tim Jerman tidak lolos dari babak pertama turnamen Piala Dunia yang mereka ikuti.[10] Spanyol, Portugal, dan Argentina, masing-masing dianggap pesaing kuat sebelum turnamen,[11] tersingkir di babak 16 besar, sementara tim tuan rumah, meskipun mulai sebagai tim dengan peringkat terendah di turnamen, di luar dugaan mencapai babak perempat final. Turnamen ini menjadi yang pertama kalinya di mana tidak satu pun tim baik dari Argentina, Brasil, Jerman, atau Italia mencapai empat besar,[12] dan juga kelima kalinya (setelah 1934, 1966, 1982, dan 2006) di mana semua empat tim teratas berasal dari Eropa.[13]

Prancis berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Kroasia pada pertandingan final yang berlangsung tanggal 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskow dengan skor 4-2. Sementara Belgia menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Inggris pada pertandingan perebutan tempat ketiga dengan skor 2-0. Ini merupakan gelar kedua Piala Dunia bagi Prancis, dan hasil ini menandai untuk pertama kalinya negara-negara dari benua yang sama menjuarai empat edisi berturut-turut (setelah Italia pada 2006, Spanyol pada 2010, dan Jerman pada 2014).

Tahapan pemilihan tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018 dan 2022 dimulai sejak Januari 2009, di mana asosiasi nasional memiliki waktu hingga 2 Februari 2009 untuk mendaftarkan diri.[14] Pada awalnya, tujuh negara mengajukan penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, tetapi Meksiko kemudian mengundurkan diri,[15] sementara penawaran Indonesia ditolak oleh FIFA pada Februari 2010 karena pemerintah Indonesia gagal mengirimkan surat dukungan penawaran.[16] Selama proses pemilihan, negara-negara non-UEFA (Australia, Jepang, dan Amerika Serikat) secara bertahap mundur dari pemilihan tuan rumah edisi 2018, sementara negara-negara UEFA mundur dari pemilihan tuan rumah edisi 2022.Dengan begitu, maka tersisa empat penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, yaitu: Inggris, Rusia, Belanda/Belgia, dan Spanyol/Portugal.

Dua puluh dua anggota Komite Eksekutif FIFA bertemu di Zürich pada 2 Desember 2010 untuk memberikan suaranya dalam memilih tuan rumah kedua edisi turnamen tersebut.[17] Rusia memenangi pemilihan tuan rumah edisi 2018 melalui pemungutan suara putaran kedua. Penawaran Spanyol/Portugal berada di urutan kedua di atas penawaran tuan rumah bersama Belgia/Belanda yang menempati urutan ketiga. Penawaran Inggris untuk menyelenggarakan Piala Dunia yang keduanya gagal di putaran pertama.[18]

Hasil pemungutan suara secara lengkap adalah sebagai berikut:[19]

Proses pemilihan ini tidak lepas dari adanya kritikan. Badan Sepak Bola Inggris, The FA dan lainnya menyuarakan keprihatinan mengenai penyuapan di pihak tim Rusia dan korupsi oleh para anggota FIFA. Mereka mengklaim empat anggota komite eksekutif telah meminta suap untuk memberikan suara kepada Inggris dan Sepp Blatter mengatakan bahwa hal itu sudah diatur sebelum pemungutan suara yang dimenangkan oleh Rusia tersebut.[20] Laporan Garcia tahun 2014, sebuah penyelidikan internal yang dipimpin oleh Michael J. Garcia, disembunyikan dari rilis publik oleh Hans-Joachim Eckert, ketua pengadilan FIFA dalam masalah etika. Eckert malah merilis sebuah ikhtisar revisi yang lebih pendek, dan keengganannya (dalam hal ini FIFA) untuk mempublikasikan laporan lengkap menyebabkan Garcia mengundurkan diri sebagai protes.[21] Karena kontroversi ini, FA menolak untuk menerima pembebasan Rusia dari kesalahan yang diberikan Eckert, dengan Greg Dyke menyerukan pemeriksaan ulang kasus ini dan David Bernstein menyerukan pemboikotan Piala Dunia.[22][23]

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia FIFA, seluruh negara yang memenuhi syarat – 209 asosiasi anggota FIFA kecuali tim tuan rumah Rusia yang lolos secara otomatis – mengikuti proses kualifikasi.[24] Zimbabwe dan Indonesia kemudian didiskualifikasi sebelum memainkan pertandingan pertamanya,[25][26] sementara Gibraltar dan Kosovo yang bergabung menjadi anggota FIFA pada 13 Mei 2016 setelah pengundian babak kualifikasi, tetapi sebelum kualifikasi Zona Eropa dimulai, juga mengikuti kualifikasi.[27] Jumlah alokasi slot tim peserta untuk setiap konfederasi tidak berubah sejak Piala Dunia 2014.[28][29] Pertandingan kualifikasi dimulai di kota Dili, Timor Leste, pada 12 Maret 2015 sebagai bagian dari kualifikasi Zona Asia,[30] dan pengundian kualifikasi utama dilaksanakan di Istana Konstantinovsky, Strelna, Sankt-Peterburg pada 25 Juli 2015 pukul 18:00 waktu lokal (UTC+3).[2][31][32][33]

Dari 32 negara yang lolos ke Piala Dunia FIFA 2018, 20 diantaranya berkompetisi pada edisi sebelumnya, 2014. Islandia dan Panama lolos untuk pertama kali, sementara bagi Islandia, mereka menjadi negara dengan jumlah penduduk terkecil yang lolos ke Piala Dunia.[34] Tim lain yang kembali tampil setelah absen setidaknya tiga edisi antara lain: Mesir, kembali setelah 28 tahun absen sejak terakhir lolos pada 1990; Maroko, yang terakhir berkompetisi pada 1998; Peru, kembali setelah 36 tahun absen (sejak 1982); dan Senegal, berkompetisi untuk kedua kali setelah mencapai perempat final pada 2002. Ini merupakan pertama kalinya tiga negara Nordik (Denmark, Islandia, dan Swedia) dan empat negara Arab (Mesir, Maroko, Arab Saudi, dan Tunisia) lolos ke Piala Dunia.[35]

Tim unggulan yang gagal untuk lolos diantaranya juara dunia empat kali, Italia, (untuk pertama kali sejak 1958)[36] dan tiga kali juara kedua, Belanda. Empat juara bertahan kejuaraan benua yang gagal lolos antara lain: juara Piala Afrika 2017 (Kamerun), juara dua kali Copa América dan juara kedua Piala Konfederasi 2017 (Chili), juara Piala Oseania 2016 (Selandia Baru), dan juara Piala Emas CONCACAF 2017 (Amerika Serikat, untuk pertama kali sejak 1986). Tim unggulan lain yang gagal dengan rentetan hasil kualifikasi buruk adalah Ghana dan Pantai Gading, yang lolos pada tiga edisi sebelumnya.

Pengundian dilaksanakan pada 1 Desember 2017 pukul 18:00 MSK di Istana Negara Kremlin, Moskwa.[37][38] 32 tim diundi ke delapan grup yang masing-masing grup berisi empat tim.

Untuk pengundian, tim peserta dibagi dalam empat pot berdasarkan Peringkat Dunia FIFA per Oktober 2017. Pot 1 berisi tuan rumah Rusia (secara otomatis ditempatkan di Posisi A1) dan tujuh tim teratas, Pot 2 berisi delapan tim teratas berikutnya, dan begitu juga untuk Pot 3 serta Pot 4.[39] Ini merupakan pengundian yang berbeda dari pengundian sebelumnya, di mana hanya Pot 1 berdasarkan Peringkat FIFA sementara pot yang lain berdasarkan pertimbangan geografis. Namun, tetap mempertahankan fakta bahwa tim dari konfederasi yang sama tidak diundi melawan satu sama lain dalam babak grup, kecuali UEFA di mana setiap grup berisi dua tim.

Setiap tim wajib mendaftarkan skuat awal dengan jumlah 30 orang pemain. Dari skuat awal tersebut, setiap tim mendaftarkan skuat akhir dengan jumlah 23 orang pemain (tiga diantaranya menjadi penjaga gawang) sebelum tenggat waktu FIFA. Pemain dalam daftar skuat akhir dapat digantikan akibat cedera serius hingga waktu 24 jam sebelum pertandingan pertama tim tersebut, dimana pemain pengganti tidak perlu berada dalam daftar skuat awal.[40]

Untuk pemain yang berada dalam 30 nama skuat awal, ada masa istirahat wajib pada 21 hingga 27 Mei 2018, kecuali pemain yang terlibat dalam Final Liga Champions UEFA 2018 yang dimainkan pada 26 Mei.[41]

Pada Februari 2018, diumumkan bahwa jumlah pemain yang berada dalam daftar skuat awal ditambah dari 30 menjadi 35.[42]

Pada 29 Maret 2018, FIFA merilis daftar 36 wasit dan 63 asisten wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan.[43] Pada 30 April 2018, FIFA merilis 13 asisten wasit video, yang hanya akan bertindak dalam kapasitas ini di turnamen.[44]

Pada 30 Mei 2018, wasit Fahad Al-Mirdasi dari Arab Saudi dicoret atas upaya pengaturan skor pertandingan,[45] bersama dengan dua asisten wasitnya, rekan senegaranya Mohammed Al-Abakry dan Abdulah Al-Shalwai. Tidak ada penunjukan wasit baru, namun dua asisten wasit, Hasan Al Mahri dari Uni Emirat Arab dan Hiroshi Yamauchi dari Jepang, ditambahkan dalam daftar.[46][47] Asisten wasit Marwa Range dari Kenya Kenya juga mengundurkan diri setelah BBC merilis sebuah investigasi yang dilakukan oleh seorang wartawan Ghana yang melibatkan Marwa dalam skandal penyuapan.[48]

Pada November 2017, daftar wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan dirilis.[49]

Tidak lama setelah keputusan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional untuk memasukkan asisten wasit video (VAR) ke dalam Aturan-Aturan Permainan, pada 16 Maret 2018, Dewan FIFA mengambil langkah yang menarik perhatian dengan menyetujui penggunaan VAR untuk pertama kalinya di turnamen Piala Dunia FIFA.[50][51]

Operasi VAR untuk semua pertandingan dijalankan dari satu kantor pusat di Moskow, yang menerima video langsung dari pertandingan dan dalam kontak radio dengan para wasit lapangan.[52] Sistem tersedia untuk mengomunikasikan informasi terkait VAR kepada para penyiar dan visual pada layar besar stadion yang digunakan untuk para pendukung yang hadir.[52]

VAR memiliki dampak signifikan dalam beberapa pertandingan.[53] Pada 15 Juni 2018, gol Diego Costa melawan Portugal menjadi gol Piala Dunia pertama berdasarkan keputusan VAR;[54] penalti pertama sebagai hasil dari keputusan VAR diberikan kepada Prancis dalam pertandingan mereka melawan Australia pada 16 Juni dan menghasilkan gol oleh Antoine Griezmann.[55] Jumlah penalti yang diberikan dalam turnamen ini memecahkan rekor baru, di mana fenomena ini sebagian dikaitkan dengan VAR.[56] Secara keseluruhan, teknologi baru ini telah dipuji dan dikritik oleh komentator yang berbeda.[57] FIFA menyatakan penerapan VAR sukses setelah minggu pertama kompetisi.[58]

Perebutan tempat ketiga

Jumlah hadiah diumumkan pada Oktober 2017.[146]

Logo turnamen diumumkan pada 28 Oktober 2014 oleh kosmonaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan kemudian diproyeksikan ke Teater Bolshoi Moskwa selama program televisi malam. Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko mengatakan logo itu terinspirasi oleh "tradisi artistik Rusia yang kaya dan sejarah pencapaian dan inovasi yang berani" dan Presiden FIFA Sepp Blatter menyatakan bahwa logo itu mencerminkan "hati dan jiwa" bagi negara tersebut.[147] Untuk pemasaran, jenis huruf yang disebut Dusha (bahasa Rusia: Душа, jiwa) dibuat oleh agen desain asal Portugal Brandia Central pada 2014.

Maskot Piala Dunia FIFA untuk edisi 2018 adalah seekor serigala yang bernama Zabivaka ("sang pencetak gol" dalam bahasa Rusia) yang diumumkan pada 21 Oktober 2016. Maskot tersebut menggambarkan serigala antropomorfik berwarna coklat yang mengenakan kaos wol putih berlengan biru dengan kata "RUSSIA 2018" dan memakai kacamata olahraga berwarna oranye. Kombinasi warna putih, biru, dan merah pada kaos dan celana mewakili warna kostum dari tim nasional Rusia. Pelajar yang merancang maskot tersebut adalah Ekaterina Bocharova dan dipilih melalui pemungutan suara di internet.

Hasil pemungutan suara diumumkan pada 22 Oktober 2016 dalam acara Malam Urgant di Perviy Kanal. Serigala yang bernama Zabivaka meraih suara 53%, unggul atas Harimau (27%), dan Kucing (20%). Lebih dari 1 juta orang berpartisipasi dalam pemungutan suara yang berlangsung selama September 2016 di platform FIFA, serta saat siaran langsung di Perviy Kanal, di mana hasil kompetisi kreatif tersebut diumumkan.[148]

Tahap pertama penjualan tiket dimulai pada 14 September 2017 pukul 12:00 waktu Moskwa dan berlangsung hingga 12 Oktober 2017.[149] Kebijakan visa Rusia secara umum tidak berlaku untuk peserta Piala Dunia dan para penggemar yang dapat mengunjungi Rusia tanpa hak visa sebelum dan selama kompetisi berlangsung, terlepas dari kewarganegaraan mereka.[150]

Sama seperti Olimpiade Musim Dingin 2014, terpilihnya Rusia sebagai tuan rumah telah mendapat penolakan. Masalah kontroversial seperti tingkat rasisme dalam persepak bola an Rusia,[151][152] dan diskriminasi terhadap kaum LGBT dalam masyarakat Rusia yang lebih luas.[153][154] Keterlibatan Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina juga menyebabkan adanya seruan agar turnamen dipindahkan, terutama setelah aneksasi Krimea.[155][156] Presiden FIFA menyatakan: "Piala Dunia telah dipilih dan diberikan kepada Rusia dan kami akan maju bersama pekerjaan kami".[157]

Tuduhan korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 menyebabkan ancaman dari FA untuk memboikot turnamen ini.[158] FIFA menunjuk seorang pengacara AS, Michael J. Garcia, untuk menginvestigasi dan membuat sebuah laporan (Laporan Garcia) terkait kasus tuduhan korupsi. Meskipun laporan tersebut tidak pernah di publikasikan, tetapi FIFA merilis sebuah rangkuman setebal 42 halaman atas penemuan seperti yang dikemukakan oleh hakim asal Jerman, Hans-Joachim Eckert. Rangkuman Eckert membersihkan Rusia dan Qatar dari kesalahan apapun, tetapi dikritik oleh kritikus sebagai hal yang menutup-nutupi kesalahan.[159] Garcia mengkritik rangkuman tersebut "tak lengkap secara material" dengan "representasi yang keliru terhadap fakta dan kesimpulan", dan ia mengajukan banding ke Komite Banding FIFA.[160][161] Komite menolak untuk mendengar bandingnya, sehingga Garcia mengundurkan diri sebagai protes atas tindakan FIFA, dengan alasan "kurangnya kepemimpinan" dan kurangnya kepercayaan terhadap independensi Eckert.[162]

Pada 3 Juni 2015, FBI mengumumkan bahwa otoritas federal tengah menginvestigasi proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.[163][164] Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada 7 Juni 2015, Domenico Scala, kepala Komite Audit dan Kepatuhan FIFA, menyatakan bahwa "jika ada bukti pemberian tuan rumah kepada Qatar dan Rusia hanya terjadi karena membeli suara, maka pemberian tersebut dapat dibatalkan".[165][166]

Karena krisis keuangan dalam ekonomi Rusia, anggaran untuk persiapan Piala Dunia telah dipangkas beberapa kali. Pada Juni 2015, sebuah dekrit pemerintah memangkas anggaran sebesar $560 juta hingga total keseluruhan menjadi $11,8 miliar.[167]

Setelah Maroko lolos ke turnamen dengan kemenangan 2–0 atas Pantai Gading, perayaan warga Maroko di Brussel berubah menjadi kerusuhan disertai pembakaran mobil, penjarahan toko oleh sekitar 300 perusuh, dan menyebabkan 20 polisi terluka.[52][168] Petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api juga diserang oleh para pelaku kerusuhan.[52]

Rusia paling banyak (51) dalam hal jumlah medali Olimpiade yang dibatalkan akibat pelanggaran doping – terbanyak dari negara manapun, empat kali peringkat kedua, dan hampir ketiga dari jumlah keseluruhan di dunia. Dari tahun 2011 hingga 2015, lebih dari seribu atlet Rusia dalam berbagai acara olahraga, seperti Olimpiade musim panas, musim dingin, dan Paralimpiade, terdampak akibat kasus tersebut.[169][170][171][172] 33 pemain sepak bola yang diduga menjadi bagian dari program steroid terdaftar dalam Laporan McLaren.[173]

Pada 5 Desember 2017, IOC mengumumkan bahwa Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018.[174] Deputi Perdana Menteri yang juga Presiden Uni Sepak Bola Rusia Vitaly Mutko dilarang seumur hidup terlibat dalam Olimpiade atas perannya dalam konspirasi doping.[175]

Pada 22 Desember 2017, dilaporkan bahwa FIFA memecat seorang dokter yang sedang menginvestigasi doping dalam sepak bola Rusia.[176]

FIFA, melalui beberapa perusahaan, menjual hak siar Piala Dunia FIFA 2018 kepada penyiar lokal.

Di Amerika Serikat, Piala Dunia 2018 menjadi Piala Dunia pertama yang hak siarnya dipegang oleh Fox Sports. Tersingkirnya tim nasional A.S. pada babak kualifikasi membawa kekhawatiran mengenai jumlah penonton dan minat terhadap Piala Dunia edisi ini berkurang (khususnya penonton "sementara" yang tertarik dengan tim nasional A.S.), sebab Fox telah membayar mahal untuk hak siar tersebut karena jumlah penonton pertandingan tim nasional A.S. di Piala Dunia 2014 menembus angka 16,5 juta penonton. Saat acara peluncuran sebelum tim nasional A.S. tersingkir, Fox menyatakan bahwa mereka berencana untuk menempatkan fokus sekunder pada tim nasional Meksiko dalam siarannya untuk memanfaatkan kepopulerannya di A.S. Jaringan tersebut menyatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menyiarkan sejumlah besar liputan untuk turnamen ini.[177][178][179]

Di Indonesia, Piala Dunia FIFA 2018 disiarkan secara langsung oleh Trans Media (Trans TV, Trans7, dan Transvision), MNC Vision dan K-vision untuk televisi [180][181] serta oleh RRI untuk radio.[182][183]

Piala Dunia FIFA 2018 (bahasa Rusia: Чемпионат мира по футболу 2018) menjadi Piala Dunia FIFA yang ke-21, turnamen sepak bola internasional empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional senior pria asosiasi anggota FIFA. Turnamen ini diselenggarakan di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018,[2] setelah negara tersebut terpilih sebagai tuan rumah pada 2 Desember 2010. Edisi Piala Dunia ini menjadi yang pertama digelar di Eropa sejak edisi 2006 di Jerman. Seluruh stadion kecuali Stadion Sentral terletak di Eropa Rusia, bagian barat Pegunungan Ural, agar mengurangi waktu perjalanan karena negara yang luas.

Ini merupakan Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di Eropa Timur,[3] dan kesebelas kalinya di Eropa. Untuk pertama kalinya turnamen ini berlangsung di dua benua - Eropa dan Asia.[4] Semua stadion, kecuali satu, terletak di Rusia Eropa. Dengan perkiraan biaya lebih dari $ 14,2 miliar, ini merupakan Piala Dunia paling mahal yang pernah ada.[5] Ini juga merupakan Piala Dunia pertama yang menggunakan asisten wasit video (VAR).[6]

Putaran final melibatkan 32 tim nasional, terdiri dari 31 tim yang lolos melalui babak kualifikasi dan tim tuan rumah yang lolos secara otomatis. Dari 32 tim peserta, 20 tim membuat penampilan berturut-turut sejak edisi terakhir pada 2014 termasuk juara bertahan Jerman, sementara Islandia dan Panama keduanya tampil perdana di Piala Dunia FIFA. Sebanyak 64 pertandingan dimainkan di 12 stadion yang tersebar di 11 kota. Pertandingan final berlangsung pada 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskwa.[7][8][9]

Juara bertahan, Jerman, tersingkir di babak penyisihan grup, pertama kalinya sejak 1938 di mana tim Jerman tidak lolos dari babak pertama turnamen Piala Dunia yang mereka ikuti.[10] Spanyol, Portugal, dan Argentina, masing-masing dianggap pesaing kuat sebelum turnamen,[11] tersingkir di babak 16 besar, sementara tim tuan rumah, meskipun mulai sebagai tim dengan peringkat terendah di turnamen, di luar dugaan mencapai babak perempat final. Turnamen ini menjadi yang pertama kalinya di mana tidak satu pun tim baik dari Argentina, Brasil, Jerman, atau Italia mencapai empat besar,[12] dan juga kelima kalinya (setelah 1934, 1966, 1982, dan 2006) di mana semua empat tim teratas berasal dari Eropa.[13]

Prancis berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Kroasia pada pertandingan final yang berlangsung tanggal 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskow dengan skor 4-2. Sementara Belgia menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Inggris pada pertandingan perebutan tempat ketiga dengan skor 2-0. Ini merupakan gelar kedua Piala Dunia bagi Prancis, dan hasil ini menandai untuk pertama kalinya negara-negara dari benua yang sama menjuarai empat edisi berturut-turut (setelah Italia pada 2006, Spanyol pada 2010, dan Jerman pada 2014).

Tahapan pemilihan tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018 dan 2022 dimulai sejak Januari 2009, di mana asosiasi nasional memiliki waktu hingga 2 Februari 2009 untuk mendaftarkan diri.[14] Pada awalnya, tujuh negara mengajukan penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, tetapi Meksiko kemudian mengundurkan diri,[15] sementara penawaran Indonesia ditolak oleh FIFA pada Februari 2010 karena pemerintah Indonesia gagal mengirimkan surat dukungan penawaran.[16] Selama proses pemilihan, negara-negara non-UEFA (Australia, Jepang, dan Amerika Serikat) secara bertahap mundur dari pemilihan tuan rumah edisi 2018, sementara negara-negara UEFA mundur dari pemilihan tuan rumah edisi 2022.Dengan begitu, maka tersisa empat penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, yaitu: Inggris, Rusia, Belanda/Belgia, dan Spanyol/Portugal.

Dua puluh dua anggota Komite Eksekutif FIFA bertemu di Zürich pada 2 Desember 2010 untuk memberikan suaranya dalam memilih tuan rumah kedua edisi turnamen tersebut.[17] Rusia memenangi pemilihan tuan rumah edisi 2018 melalui pemungutan suara putaran kedua. Penawaran Spanyol/Portugal berada di urutan kedua di atas penawaran tuan rumah bersama Belgia/Belanda yang menempati urutan ketiga. Penawaran Inggris untuk menyelenggarakan Piala Dunia yang keduanya gagal di putaran pertama.[18]

Hasil pemungutan suara secara lengkap adalah sebagai berikut:[19]

Proses pemilihan ini tidak lepas dari adanya kritikan. Badan Sepak Bola Inggris, The FA dan lainnya menyuarakan keprihatinan mengenai penyuapan di pihak tim Rusia dan korupsi oleh para anggota FIFA. Mereka mengklaim empat anggota komite eksekutif telah meminta suap untuk memberikan suara kepada Inggris dan Sepp Blatter mengatakan bahwa hal itu sudah diatur sebelum pemungutan suara yang dimenangkan oleh Rusia tersebut.[20] Laporan Garcia tahun 2014, sebuah penyelidikan internal yang dipimpin oleh Michael J. Garcia, disembunyikan dari rilis publik oleh Hans-Joachim Eckert, ketua pengadilan FIFA dalam masalah etika. Eckert malah merilis sebuah ikhtisar revisi yang lebih pendek, dan keengganannya (dalam hal ini FIFA) untuk mempublikasikan laporan lengkap menyebabkan Garcia mengundurkan diri sebagai protes.[21] Karena kontroversi ini, FA menolak untuk menerima pembebasan Rusia dari kesalahan yang diberikan Eckert, dengan Greg Dyke menyerukan pemeriksaan ulang kasus ini dan David Bernstein menyerukan pemboikotan Piala Dunia.[22][23]

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia FIFA, seluruh negara yang memenuhi syarat – 209 asosiasi anggota FIFA kecuali tim tuan rumah Rusia yang lolos secara otomatis – mengikuti proses kualifikasi.[24] Zimbabwe dan Indonesia kemudian didiskualifikasi sebelum memainkan pertandingan pertamanya,[25][26] sementara Gibraltar dan Kosovo yang bergabung menjadi anggota FIFA pada 13 Mei 2016 setelah pengundian babak kualifikasi, tetapi sebelum kualifikasi Zona Eropa dimulai, juga mengikuti kualifikasi.[27] Jumlah alokasi slot tim peserta untuk setiap konfederasi tidak berubah sejak Piala Dunia 2014.[28][29] Pertandingan kualifikasi dimulai di kota Dili, Timor Leste, pada 12 Maret 2015 sebagai bagian dari kualifikasi Zona Asia,[30] dan pengundian kualifikasi utama dilaksanakan di Istana Konstantinovsky, Strelna, Sankt-Peterburg pada 25 Juli 2015 pukul 18:00 waktu lokal (UTC+3).[2][31][32][33]

Dari 32 negara yang lolos ke Piala Dunia FIFA 2018, 20 diantaranya berkompetisi pada edisi sebelumnya, 2014. Islandia dan Panama lolos untuk pertama kali, sementara bagi Islandia, mereka menjadi negara dengan jumlah penduduk terkecil yang lolos ke Piala Dunia.[34] Tim lain yang kembali tampil setelah absen setidaknya tiga edisi antara lain: Mesir, kembali setelah 28 tahun absen sejak terakhir lolos pada 1990; Maroko, yang terakhir berkompetisi pada 1998; Peru, kembali setelah 36 tahun absen (sejak 1982); dan Senegal, berkompetisi untuk kedua kali setelah mencapai perempat final pada 2002. Ini merupakan pertama kalinya tiga negara Nordik (Denmark, Islandia, dan Swedia) dan empat negara Arab (Mesir, Maroko, Arab Saudi, dan Tunisia) lolos ke Piala Dunia.[35]

Tim unggulan yang gagal untuk lolos diantaranya juara dunia empat kali, Italia, (untuk pertama kali sejak 1958)[36] dan tiga kali juara kedua, Belanda. Empat juara bertahan kejuaraan benua yang gagal lolos antara lain: juara Piala Afrika 2017 (Kamerun), juara dua kali Copa América dan juara kedua Piala Konfederasi 2017 (Chili), juara Piala Oseania 2016 (Selandia Baru), dan juara Piala Emas CONCACAF 2017 (Amerika Serikat, untuk pertama kali sejak 1986). Tim unggulan lain yang gagal dengan rentetan hasil kualifikasi buruk adalah Ghana dan Pantai Gading, yang lolos pada tiga edisi sebelumnya.

Pengundian dilaksanakan pada 1 Desember 2017 pukul 18:00 MSK di Istana Negara Kremlin, Moskwa.[37][38] 32 tim diundi ke delapan grup yang masing-masing grup berisi empat tim.

Untuk pengundian, tim peserta dibagi dalam empat pot berdasarkan Peringkat Dunia FIFA per Oktober 2017. Pot 1 berisi tuan rumah Rusia (secara otomatis ditempatkan di Posisi A1) dan tujuh tim teratas, Pot 2 berisi delapan tim teratas berikutnya, dan begitu juga untuk Pot 3 serta Pot 4.[39] Ini merupakan pengundian yang berbeda dari pengundian sebelumnya, di mana hanya Pot 1 berdasarkan Peringkat FIFA sementara pot yang lain berdasarkan pertimbangan geografis. Namun, tetap mempertahankan fakta bahwa tim dari konfederasi yang sama tidak diundi melawan satu sama lain dalam babak grup, kecuali UEFA di mana setiap grup berisi dua tim.

Setiap tim wajib mendaftarkan skuat awal dengan jumlah 30 orang pemain. Dari skuat awal tersebut, setiap tim mendaftarkan skuat akhir dengan jumlah 23 orang pemain (tiga diantaranya menjadi penjaga gawang) sebelum tenggat waktu FIFA. Pemain dalam daftar skuat akhir dapat digantikan akibat cedera serius hingga waktu 24 jam sebelum pertandingan pertama tim tersebut, dimana pemain pengganti tidak perlu berada dalam daftar skuat awal.[40]

Untuk pemain yang berada dalam 30 nama skuat awal, ada masa istirahat wajib pada 21 hingga 27 Mei 2018, kecuali pemain yang terlibat dalam Final Liga Champions UEFA 2018 yang dimainkan pada 26 Mei.[41]

Pada Februari 2018, diumumkan bahwa jumlah pemain yang berada dalam daftar skuat awal ditambah dari 30 menjadi 35.[42]

Pada 29 Maret 2018, FIFA merilis daftar 36 wasit dan 63 asisten wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan.[43] Pada 30 April 2018, FIFA merilis 13 asisten wasit video, yang hanya akan bertindak dalam kapasitas ini di turnamen.[44]

Pada 30 Mei 2018, wasit Fahad Al-Mirdasi dari Arab Saudi dicoret atas upaya pengaturan skor pertandingan,[45] bersama dengan dua asisten wasitnya, rekan senegaranya Mohammed Al-Abakry dan Abdulah Al-Shalwai. Tidak ada penunjukan wasit baru, namun dua asisten wasit, Hasan Al Mahri dari Uni Emirat Arab dan Hiroshi Yamauchi dari Jepang, ditambahkan dalam daftar.[46][47] Asisten wasit Marwa Range dari Kenya Kenya juga mengundurkan diri setelah BBC merilis sebuah investigasi yang dilakukan oleh seorang wartawan Ghana yang melibatkan Marwa dalam skandal penyuapan.[48]

Pada November 2017, daftar wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan dirilis.[49]

Tidak lama setelah keputusan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional untuk memasukkan asisten wasit video (VAR) ke dalam Aturan-Aturan Permainan, pada 16 Maret 2018, Dewan FIFA mengambil langkah yang menarik perhatian dengan menyetujui penggunaan VAR untuk pertama kalinya di turnamen Piala Dunia FIFA.[50][51]

Operasi VAR untuk semua pertandingan dijalankan dari satu kantor pusat di Moskow, yang menerima video langsung dari pertandingan dan dalam kontak radio dengan para wasit lapangan.[52] Sistem tersedia untuk mengomunikasikan informasi terkait VAR kepada para penyiar dan visual pada layar besar stadion yang digunakan untuk para pendukung yang hadir.[52]

VAR memiliki dampak signifikan dalam beberapa pertandingan.[53] Pada 15 Juni 2018, gol Diego Costa melawan Portugal menjadi gol Piala Dunia pertama berdasarkan keputusan VAR;[54] penalti pertama sebagai hasil dari keputusan VAR diberikan kepada Prancis dalam pertandingan mereka melawan Australia pada 16 Juni dan menghasilkan gol oleh Antoine Griezmann.[55] Jumlah penalti yang diberikan dalam turnamen ini memecahkan rekor baru, di mana fenomena ini sebagian dikaitkan dengan VAR.[56] Secara keseluruhan, teknologi baru ini telah dipuji dan dikritik oleh komentator yang berbeda.[57] FIFA menyatakan penerapan VAR sukses setelah minggu pertama kompetisi.[58]

Rusia mengajukan kota berikut untuk menjadi tuan rumah: Kaliningrad, Kazan, Krasnodar, Moskwa, Nizhny Novgorod, Rostov na Donu, Sankt-Peterburg, Samara, Saransk, Sochi, Volgograd, Yaroslavl, dan Yekaterinburg.[59] Seluruh kota tuan rumah berada di dalam atau dekat Eropa Rusia untuk mengurangi waktu perjalanan tim peserta karena negara yang luas. Laporan evaluasi penawaran menyatakan: "Penawaran Rusia mengajukan 13 kota tuan rumah dan 16 stadion, demikian melebihi persyaratan minimum FIFA. Tiga dari 16 stadion akan direnovasi, dan 13 akan dibangun baru."[60]

Pada Oktober 2011, Rusia mengurangi jumlah stadion dari 16 menjadi 14. Pembangunan stadion Podolsk yang telah diajukan di wilayah Moskwa dibatalkan oleh pemerintah setempat, dan masih di ibukota, Otkrytiye Arena bersaing dengan Stadion Dynamo mengenai stadion mana yang dibangun lebih dahulu.[61]

Pilihan terakhir untuk kota tuan rumah diumumkan pada 29 September 2012. Jumlah kota dikurangi kembali menjadi 11 dan jumlah stadion menjadi 12 karena Krasnodar dan Yaroslavl dihapus dari daftar akhir.[62]

Sepp Blatter menyatakan pada Juli 2014 bahwa karena kekhawatiran terhadap penyelesaian stadion di Rusia, jumlah stadion kemungkinan dikurangi dari 12 menjadi 10. Ia juga mengatakan, "Kita tidak akan berada dalam situasi ini, seperti kasus satu ini, dua atau bahkan tiga stadion di Afrika Selatan, di mana ada masalah yang Anda lakukan pada stadion-stadion ini".[63]

Pada Oktober 2014, dalam kunjungan resminya ke Rusia, komite inspeksi FIFA dan ketuanya Chris Unger mengunjungi Sankt-Peterburg, Sochi, Kazan, dan dua stadion di Moskwa. Mereka mengatakan puas atas proses pembangunan stadion-stadion di kota tersebut.[64]

Pada 8 Oktober 2015, FIFA dan Komite Penyelenggara Lokal menyetujui nama resmi stadion yang digunakan selama turnamen berlangsung.[65]

Dari 12 stadion yang digunakan, Stadion Luzhniki di Moskwa dan Stadion Sankt-Petersburg (dua stadion terbesar di Rusia) digunakan paling sering dengan masing-masing menggelar 7 pertandingan. Sochi, Kazan, Nizhny Novgorod, dan Samara menggelar 6 pertandingan dengan masing-masing satu pertandingan perempat final, dan Otkrytiye Arena di Moskwa serta Rostov na Donu menggelar 5 pertandingan dengan masing-masing satu pertandingan babak 16 besar. Volgograd, Kaliningrad, Yekaterinburg, dan Saransk menggelar masing-masing 4 pertandingan dan tidak satupun dari kota tersebut menggelar pertandingan babak gugur.

Markas akan digunakan oleh 32 tim nasional sebagai tempat tinggal dan berlatih sebelum atau sepanjang turnamen Piala Dunia. Pada 9 Februari 2018, FIFA mengumumkan lokasi base camp untuk setiap tim peserta.[78]

Jadwal penuh turnamen diumumkan oleh FIFA pada 24 Juli 2015 (tanpa waktu kick-off, tetapi diumumkan kemudian).[79][80] Pada 1 Desember 2017, setelah pengundian putaran final, enam zona waktu kick-off ditentukan oleh FIFA.[81] Rusia ditempatkan di posisi A1 dalam babak grup dan memainkan pertandingan pembuka di Stadion Luzhniki di Moskwa pada 14 Juni melawan Arab Saudi, dua tim peserta dengan peringkat terendah saat pengundian putaran final.[82] Stadion Luzhniki juga menggelar pertandingan babak semifinal kedua pada 11 Juli dan pertandingan final pada 15 Juli. Stadion Krestovsky di Sankt-Peterburg menggelar pertandingan babak semifinal pertama pada 10 Juli dan pertandingan perebutan tempat ketiga pada 14 Juli.[28]

Dua tim peringkat teratas lolos ke babak 16 besar. Pertandingan dimainkan dengan sistem kompetisi.

Seluruh waktu pertandingan adalah waktu lokal.[81]

Peringkat tim ditentukan sebagai berikut (regulasi Pasal 32.5):[40]

Jika ada dua tim atau lebih masih imbang berdasarkan tiga kriteria diatas, maka peringkat mereka ditentukan sebagai berikut:

Pada babak gugur, jika pertandingan imbang hingga akhir waktu normal, maka perpanjangan waktu dimainkan (dua babak, masing-masing 15 menit). Selama babak perpanjangan waktu kedua tim dapat melakukan pergantian pemain keempat. Apabila tetap imbang, maka dilanjutkan melalui adu penalti untuk menentukan pemenang.[40]

Jumlah hadiah diumumkan pada Oktober 2017.[146]

Logo turnamen diumumkan pada 28 Oktober 2014 oleh kosmonaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan kemudian diproyeksikan ke Teater Bolshoi Moskwa selama program televisi malam. Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko mengatakan logo itu terinspirasi oleh "tradisi artistik Rusia yang kaya dan sejarah pencapaian dan inovasi yang berani" dan Presiden FIFA Sepp Blatter menyatakan bahwa logo itu mencerminkan "hati dan jiwa" bagi negara tersebut.[147] Untuk pemasaran, jenis huruf yang disebut Dusha (bahasa Rusia: Душа, jiwa) dibuat oleh agen desain asal Portugal Brandia Central pada 2014.

Maskot Piala Dunia FIFA untuk edisi 2018 adalah seekor serigala yang bernama Zabivaka ("sang pencetak gol" dalam bahasa Rusia) yang diumumkan pada 21 Oktober 2016. Maskot tersebut menggambarkan serigala antropomorfik berwarna coklat yang mengenakan kaos wol putih berlengan biru dengan kata "RUSSIA 2018" dan memakai kacamata olahraga berwarna oranye. Kombinasi warna putih, biru, dan merah pada kaos dan celana mewakili warna kostum dari tim nasional Rusia. Pelajar yang merancang maskot tersebut adalah Ekaterina Bocharova dan dipilih melalui pemungutan suara di internet.

Hasil pemungutan suara diumumkan pada 22 Oktober 2016 dalam acara Malam Urgant di Perviy Kanal. Serigala yang bernama Zabivaka meraih suara 53%, unggul atas Harimau (27%), dan Kucing (20%). Lebih dari 1 juta orang berpartisipasi dalam pemungutan suara yang berlangsung selama September 2016 di platform FIFA, serta saat siaran langsung di Perviy Kanal, di mana hasil kompetisi kreatif tersebut diumumkan.[148]

Tahap pertama penjualan tiket dimulai pada 14 September 2017 pukul 12:00 waktu Moskwa dan berlangsung hingga 12 Oktober 2017.[149] Kebijakan visa Rusia secara umum tidak berlaku untuk peserta Piala Dunia dan para penggemar yang dapat mengunjungi Rusia tanpa hak visa sebelum dan selama kompetisi berlangsung, terlepas dari kewarganegaraan mereka.[150]

Sama seperti Olimpiade Musim Dingin 2014, terpilihnya Rusia sebagai tuan rumah telah mendapat penolakan. Masalah kontroversial seperti tingkat rasisme dalam persepak bola an Rusia,[151][152] dan diskriminasi terhadap kaum LGBT dalam masyarakat Rusia yang lebih luas.[153][154] Keterlibatan Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina juga menyebabkan adanya seruan agar turnamen dipindahkan, terutama setelah aneksasi Krimea.[155][156] Presiden FIFA menyatakan: "Piala Dunia telah dipilih dan diberikan kepada Rusia dan kami akan maju bersama pekerjaan kami".[157]

Tuduhan korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 menyebabkan ancaman dari FA untuk memboikot turnamen ini.[158] FIFA menunjuk seorang pengacara AS, Michael J. Garcia, untuk menginvestigasi dan membuat sebuah laporan (Laporan Garcia) terkait kasus tuduhan korupsi. Meskipun laporan tersebut tidak pernah di publikasikan, tetapi FIFA merilis sebuah rangkuman setebal 42 halaman atas penemuan seperti yang dikemukakan oleh hakim asal Jerman, Hans-Joachim Eckert. Rangkuman Eckert membersihkan Rusia dan Qatar dari kesalahan apapun, tetapi dikritik oleh kritikus sebagai hal yang menutup-nutupi kesalahan.[159] Garcia mengkritik rangkuman tersebut "tak lengkap secara material" dengan "representasi yang keliru terhadap fakta dan kesimpulan", dan ia mengajukan banding ke Komite Banding FIFA.[160][161] Komite menolak untuk mendengar bandingnya, sehingga Garcia mengundurkan diri sebagai protes atas tindakan FIFA, dengan alasan "kurangnya kepemimpinan" dan kurangnya kepercayaan terhadap independensi Eckert.[162]

Pada 3 Juni 2015, FBI mengumumkan bahwa otoritas federal tengah menginvestigasi proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.[163][164] Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada 7 Juni 2015, Domenico Scala, kepala Komite Audit dan Kepatuhan FIFA, menyatakan bahwa "jika ada bukti pemberian tuan rumah kepada Qatar dan Rusia hanya terjadi karena membeli suara, maka pemberian tersebut dapat dibatalkan".[165][166]

Karena krisis keuangan dalam ekonomi Rusia, anggaran untuk persiapan Piala Dunia telah dipangkas beberapa kali. Pada Juni 2015, sebuah dekrit pemerintah memangkas anggaran sebesar $560 juta hingga total keseluruhan menjadi $11,8 miliar.[167]

Setelah Maroko lolos ke turnamen dengan kemenangan 2–0 atas Pantai Gading, perayaan warga Maroko di Brussel berubah menjadi kerusuhan disertai pembakaran mobil, penjarahan toko oleh sekitar 300 perusuh, dan menyebabkan 20 polisi terluka.[52][168] Petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api juga diserang oleh para pelaku kerusuhan.[52]

Rusia paling banyak (51) dalam hal jumlah medali Olimpiade yang dibatalkan akibat pelanggaran doping – terbanyak dari negara manapun, empat kali peringkat kedua, dan hampir ketiga dari jumlah keseluruhan di dunia. Dari tahun 2011 hingga 2015, lebih dari seribu atlet Rusia dalam berbagai acara olahraga, seperti Olimpiade musim panas, musim dingin, dan Paralimpiade, terdampak akibat kasus tersebut.[169][170][171][172] 33 pemain sepak bola yang diduga menjadi bagian dari program steroid terdaftar dalam Laporan McLaren.[173]

Pada 5 Desember 2017, IOC mengumumkan bahwa Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018.[174] Deputi Perdana Menteri yang juga Presiden Uni Sepak Bola Rusia Vitaly Mutko dilarang seumur hidup terlibat dalam Olimpiade atas perannya dalam konspirasi doping.[175]

Pada 22 Desember 2017, dilaporkan bahwa FIFA memecat seorang dokter yang sedang menginvestigasi doping dalam sepak bola Rusia.[176]

FIFA, melalui beberapa perusahaan, menjual hak siar Piala Dunia FIFA 2018 kepada penyiar lokal.

Di Amerika Serikat, Piala Dunia 2018 menjadi Piala Dunia pertama yang hak siarnya dipegang oleh Fox Sports. Tersingkirnya tim nasional A.S. pada babak kualifikasi membawa kekhawatiran mengenai jumlah penonton dan minat terhadap Piala Dunia edisi ini berkurang (khususnya penonton "sementara" yang tertarik dengan tim nasional A.S.), sebab Fox telah membayar mahal untuk hak siar tersebut karena jumlah penonton pertandingan tim nasional A.S. di Piala Dunia 2014 menembus angka 16,5 juta penonton. Saat acara peluncuran sebelum tim nasional A.S. tersingkir, Fox menyatakan bahwa mereka berencana untuk menempatkan fokus sekunder pada tim nasional Meksiko dalam siarannya untuk memanfaatkan kepopulerannya di A.S. Jaringan tersebut menyatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menyiarkan sejumlah besar liputan untuk turnamen ini.[177][178][179]

Di Indonesia, Piala Dunia FIFA 2018 disiarkan secara langsung oleh Trans Media (Trans TV, Trans7, dan Transvision), MNC Vision dan K-vision untuk televisi [180][181] serta oleh RRI untuk radio.[182][183]

Lokasi penyelenggaraan

Rusia mengajukan kota berikut untuk menjadi tuan rumah: Kaliningrad, Kazan, Krasnodar, Moskwa, Nizhny Novgorod, Rostov na Donu, Sankt-Peterburg, Samara, Saransk, Sochi, Volgograd, Yaroslavl, dan Yekaterinburg.[59] Seluruh kota tuan rumah berada di dalam atau dekat Eropa Rusia untuk mengurangi waktu perjalanan tim peserta karena negara yang luas. Laporan evaluasi penawaran menyatakan: "Penawaran Rusia mengajukan 13 kota tuan rumah dan 16 stadion, demikian melebihi persyaratan minimum FIFA. Tiga dari 16 stadion akan direnovasi, dan 13 akan dibangun baru."[60]

Pada Oktober 2011, Rusia mengurangi jumlah stadion dari 16 menjadi 14. Pembangunan stadion Podolsk yang telah diajukan di wilayah Moskwa dibatalkan oleh pemerintah setempat, dan masih di ibukota, Otkrytiye Arena bersaing dengan Stadion Dynamo mengenai stadion mana yang dibangun lebih dahulu.[61]

Pilihan terakhir untuk kota tuan rumah diumumkan pada 29 September 2012. Jumlah kota dikurangi kembali menjadi 11 dan jumlah stadion menjadi 12 karena Krasnodar dan Yaroslavl dihapus dari daftar akhir.[62]

Sepp Blatter menyatakan pada Juli 2014 bahwa karena kekhawatiran terhadap penyelesaian stadion di Rusia, jumlah stadion kemungkinan dikurangi dari 12 menjadi 10. Ia juga mengatakan, "Kita tidak akan berada dalam situasi ini, seperti kasus satu ini, dua atau bahkan tiga stadion di Afrika Selatan, di mana ada masalah yang Anda lakukan pada stadion-stadion ini".[63]

Pada Oktober 2014, dalam kunjungan resminya ke Rusia, komite inspeksi FIFA dan ketuanya Chris Unger mengunjungi Sankt-Peterburg, Sochi, Kazan, dan dua stadion di Moskwa. Mereka mengatakan puas atas proses pembangunan stadion-stadion di kota tersebut.[64]

Pada 8 Oktober 2015, FIFA dan Komite Penyelenggara Lokal menyetujui nama resmi stadion yang digunakan selama turnamen berlangsung.[65]

Dari 12 stadion yang digunakan, Stadion Luzhniki di Moskwa dan Stadion Sankt-Petersburg (dua stadion terbesar di Rusia) digunakan paling sering dengan masing-masing menggelar 7 pertandingan. Sochi, Kazan, Nizhny Novgorod, dan Samara menggelar 6 pertandingan dengan masing-masing satu pertandingan perempat final, dan Otkrytiye Arena di Moskwa serta Rostov na Donu menggelar 5 pertandingan dengan masing-masing satu pertandingan babak 16 besar. Volgograd, Kaliningrad, Yekaterinburg, dan Saransk menggelar masing-masing 4 pertandingan dan tidak satupun dari kota tersebut menggelar pertandingan babak gugur.

Markas akan digunakan oleh 32 tim nasional sebagai tempat tinggal dan berlatih sebelum atau sepanjang turnamen Piala Dunia. Pada 9 Februari 2018, FIFA mengumumkan lokasi base camp untuk setiap tim peserta.[78]

Jadwal penuh turnamen diumumkan oleh FIFA pada 24 Juli 2015 (tanpa waktu kick-off, tetapi diumumkan kemudian).[79][80] Pada 1 Desember 2017, setelah pengundian putaran final, enam zona waktu kick-off ditentukan oleh FIFA.[81] Rusia ditempatkan di posisi A1 dalam babak grup dan memainkan pertandingan pembuka di Stadion Luzhniki di Moskwa pada 14 Juni melawan Arab Saudi, dua tim peserta dengan peringkat terendah saat pengundian putaran final.[82] Stadion Luzhniki juga menggelar pertandingan babak semifinal kedua pada 11 Juli dan pertandingan final pada 15 Juli. Stadion Krestovsky di Sankt-Peterburg menggelar pertandingan babak semifinal pertama pada 10 Juli dan pertandingan perebutan tempat ketiga pada 14 Juli.[28]

Dua tim peringkat teratas lolos ke babak 16 besar. Pertandingan dimainkan dengan sistem kompetisi.

Seluruh waktu pertandingan adalah waktu lokal.[81]

Peringkat tim ditentukan sebagai berikut (regulasi Pasal 32.5):[40]

Jika ada dua tim atau lebih masih imbang berdasarkan tiga kriteria diatas, maka peringkat mereka ditentukan sebagai berikut:

Pada babak gugur, jika pertandingan imbang hingga akhir waktu normal, maka perpanjangan waktu dimainkan (dua babak, masing-masing 15 menit). Selama babak perpanjangan waktu kedua tim dapat melakukan pergantian pemain keempat. Apabila tetap imbang, maka dilanjutkan melalui adu penalti untuk menentukan pemenang.[40]